Pengertian Pedagogi
Pedagogi atau pendidikan pada bawah umur berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu paes yang artinya "anak-anak" dan gogos yang artinya "memimpin" dan kata atau akhiran / berarti "ilmu", jadi pedagogi yaitu seni / ilmu untuk memimpin anak-anak.
Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 anak disebut akseptor didik. Proses pendidikan pada bawah umur jauh ludang keringh simpel dibandingkan dengan proses pendidikan pada orang remaja alasannya yaitu bawah umur masih murni, belum mempunyai kepribadian sehingga akan ludang keringh simpel untuk membentuknya.
Pengertian Andragogi
Istilah andragogi berasal dari kata andro dan gogos yang berarti "memimpin" atau "membimbing". Seseorang dikatakan dewasa tidak hanya dilihat dari segi biologis tetapi juga dari segi sosial dan psikologis.
Secara biologis seseorang dikatakan remaja kalau telah bisa melaksanakan reproduksi. Secara sosial seseorang yang dikatakan remaja kalau ia telah sanggup melaksanakan peran-peran sosial yang dibebankan pada orang dewasa. Adapun secara psikologis seseorang dikatakan remaja kalau telah mempunyai tanggung balasan terhadap kehidupan dan keputusan yang dipilihnya.
Menurut Langevelt (1952), seseorang dikatakan remaja kalau pertumbuhan jasmaninya telah selesai atau anak telah mencapai batas pertumbuhannya, sedangkan secara rohani seorang anak dikatakan remaja kalau telah sanggup bangun sendiri.
Pendidikan orang remaja merupakan seluruh proses pendidikan yang terorganisasi di luar sekolah dengan aneka macam materi belajar, tingkatan dan metode, baik yang bersifat resmi maupun tidak, mencakup upaya kelanjutan dan perbaikan pendidikan yang diperoleh di sekolah, aksejuki atau universitas.
Pendidikan itu diperuntukkan bagi orang remaja dalam lingkungan masyarakat agar mereka sanggup berbagi kemampuan, memperkaya pengetahuan, meningkatkan kualifikasi teknik dan profesi yang telah dimilikinya, memperoleh cara-cara baru, serta mengubah hidup dan perilakunya. Tujuan Andragogi ialah agar orang remaja sanggup berbagi langsung secara optimal dan berpartisipasi secara seimbang dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya yang terus berkembang.
Sumber Tulisan :
Herijulianti, E., Indriani, T.S., Artini, S., 2002, Pendidikan Kesehatan Gigi, Penerbit EGC, Jakarta
Advertisement