Deskripsi, Klasifikasi, Kandungan, Manfaaf Temu Putih (Curcuma zedoaria)
Temu putih merupakan jenis flora yang banyak ditemukan di Asia Selatan dan Asia Tenggara seperti, Indonesia, Malaysia, Bangladesh, Madagaskar, Tiongkok, Taiwan, Vietnam, India, dan lain-lain. Temu putih berasal dari negara India dan Tiongkok penggalan Selatan. Di negeri asalnya habitat temu putih banyak ditemukan di ladang atau pada tanah-tanah yang lembab.
Temu putih merupakan flora semak yang berumur tahunan, tingginya sanggup mencapai 2 m. Temu putih tidak tumbuh merumpun, hanya mempunyai beberapa pokok batang yang tumbuh jarang. Temu putih banyak ditemukan tumbuh liar di lahan yang kurang lebat dan menyuburkan sebab intinya temu putih sanggup tumbuh pada tiruana jenis tanah, tetapi ludang kecepeh menyukai tanah yang berpasir dengan drainase yang baik, pada tempat dengan ketinggian 1-1000 m di atas permukaan laut.
Batang temu putih merupakan batang tiruan yang tersusun dari adonan kelopak-kelopak daun. Daun penyusun batang biasanya sedikit yaitu sekitar 4-6 lembar. Daunnya berbentuk lingkaran lonjong dengan ujung meruncing, panjang daun sekitar 30-60 cm, lembaran daun licin tidak berbulu, warna daun didominasi warna hijau. Pada penggalan pertengahan hingga mula dan akar berwarna ungu.
Perbungaan terpisah dari batang yang berdaun, keluar dari tanah melalui rimpang samping yang menjulang membentuk bonggol bunga yang besar, dengan panjang 20-25 cm. Bunga mempunyai daun pelindung berbentuk tumpul, menyerupai pelepah yang menutupinya, berwarna merah renta atau keunguan, panjang daun pelindung sekitar 5 cm. Mahkota bunga berwarna putih dengan garis tepi merah tipis. Musim bunga biasanya berlangsung antara bulan Agustus hingga Mei tahun memberikankutnya, tetapi mayoritas pada bulan September hingga Desember. Buah flora temu putih berbentuk lingkaran bersegi tiga, kulitnya lunak dan tipis. Jika pecah bentuk buahnya tidak teratur. Biji berbentuk lonjong berselaput dengan penggalan ujung berwarna putih.
Umbi atau rimpang temu putih merupakan umbi batang, berbentuk bulat melebar dan memperringan dan sepele sekali dipatahkan, rimpang mempunyai percabangan yang banyak dan dipenuhi akar-akar besar yang kaku dan jarang, warna rimpang putih pucat dan menjadi kecoklatan knorma dan budbahasa tua, rasanya sangat tajam dan pahit. Perbanyakan flora ini sanggup dilakukan dengan cara pemisahan dengan rimpangnya (Wijayakusuma, 2011).
b. Klasifikasi Temu Putih
Dalam taksonomi tumbuhan, temu putih dikelompokkan sebagai memberikankut:
Kingdom : Plantae
Divisi (divisio) : Spermatophyta
Anak divisi (sub-divisio) : Angiospermae
Kelas (class) : Monocotyledonae
Bangsa (ordo) : Zingiberales
Suku (family) : Zingiberaceae
Marga (genus) : Curcuma
Jenis (species) : Curcuma zedoaria.
c. Sifat Kimiawi dan Efek Farmakologis Temu Putih
Temu putih merupakan jenis rimpang yang berguna sebagai peluruh haid (emenagog), penghilang rasa sakit (analgetik), melancarkan perdaran darah dan pernapasan, perangsang muntah bila keracunan, peluruh kentut (carminative), antibakteri (antiseptic), peluruh dahak (expectorant), antiradang, menambah nafsu makan, anyir nafas (halitosis) (Wijayakusuma, 2011).
d. Kandungan dan Manfaat Temu Putih
Berdasarkan hasil penelitian, temu putih mengandung minyak atsiri, sineol, kamfena, borneol, kamfer, curcumin, curcumemone, curcumol, curdione, zedoarin, gum, resin, sesquiterpenol.
Minyak atsiri yang dikandung oleh temu putih berguna sebagai antiseptik, melancarkan pencernaan, membantu mencegah perut kembung, sekaligus berfungsi menenangkan saraf. Resin berguna antiseptik dan antifungial. Karakteristik curcumemone dan zedoarin dalam temu putih berguna menstimulasi indra perasa, dimana indra perasa kemudian melaksanakan stimulasi nafsu makan. Curcumin berguna antioksidan dan antiradang. Adapun curcumol dan curdione mempunyai khasiat sebagai antikanker. Karakteristik pahit temu putih berguna menstimulasi sekresi kelenjar saliva dan organ pencernaan. Kamfer dan kamfena berguna sebagai antibakteri. Gum berguna sebagai protektor jaringan organ badan yang teriritasi sehingga sanggup mempercepat proses penyembuhan (Wijayakusuma, 2011).
Sumber Tulisan :
Wijayakusuma, H. 2011. Penyembuhan dengan Temu Putih (Curcuma zedoaria (Berog)Rosc). Jakarta: Indocamp.
Advertisement